Malaysia siap jadi arena uji coba CSR di ASEAN

By RAB, Gatra News
Please click here for source of article 

30 October 2015, Jakarta, GATRAnews - Malaysia siap menjadi arena uji coba program Corporate Social Responsibility (CSR) se-ASEAN. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Tata Kelola dan Integritas pada Departemen Perdana Menteri Malaysia Senator Datuk Paul Low. Kesiapan Malaysia untuk lokasi uji cob CSR ASEAN dinyatakan saat Datuk Paul Low menjadi tamu kehormatan dan pembicara dalam forum tanggungjawab bisnis ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 27 Oktober sampai 29 Oktober 2015. Acara ini dihelat oleh Jaringan ASEAN CSR, Oxfam, Federasi Produsen Malaysia (FMM) dan Yayasan ASEAN.

Selain itu, Malaysia juga berkomitmen menerapkan Standar Manajemen Anti-Suap, ISO 37001. Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) sedang mengembangkan rencana aksi nasional hak asasi manusia yang membutuhkan partisipasi perusahaan agar memastikan penerapannya


Yanti Triwadiantini, Ketua Jaringan CSR ASEAN yang berbasis di Jakarta mengatakan, CSR yang dikelola secara benar dapat mengubah perusahaan dari entitas laba menjadi agen perubahan. 

"Selama forum berlangsung, para delegasi yang mewakili pemangku kepentingan dapat mendiskusikan bagaimana caranya agar dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan di ASEAN bagi bisnis untuk berperilaku secara bertanggungjawab dan etis. Hal ini agar membantu memastikan Jaringan CSR ASEAN menjadi sebuah komunitas bisnis yang bertanggungjawab yang membantu membuat ASEAN menjadi tempat yang lebih baik bagi semua pihak," ujarnya dalam siaran pers yang diterima GATRAnews, Jum`at (30/10).

Tak hanya CSR, Oxfam juga membahas tentang pemberdayaan perempuan, dan pengembangan pertanian. "Memberdayakan perempuan adalah kunci untuk keadilan, pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan. Bahkan kita dapat meningkatkan hasil produksi yang dapat mengurangi jumlah warga kekurangan pangan antara 100-150 juta secara global, jika kita dapat menutup kesenjangan jender di bidang pertanian," kata Cherian Mathews, Direktur Regional Oxfam Great Britain di Asia. Cherian juga menuturkan, langkah konkret dari pebisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Oxfam ingin membantu menyatukan berbagai suara, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan, dalam membantu mewujudkan Visi ASEAN 2025," imbuhnya.

Sementara, dalam sambutan lain, Duta Besar Swedia, Kanada, Jepang, dan Inggris, menyatakan komitmen mereka untuk mendukung bisnis yang bertanggungjawab di ASEAN.  Forum tanggungjawab Bisnis ASEAN  ini dihadiri oleh sekitar 250 delegasi dari berbagai negara dan lembaga di ASEAN. Forum ini adalah konferensi regional yang dirancang untuk mewadahi para pemangku kepentingan utama dari sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil, untuk menghubungkan dan memajukan praktek bisnis yang bertanggungjawab dan kemitraan yang sejajar dengan dinamika Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community). 

Selain menguatkan peran sektor swasta, forum ini juga membahas keberlanjutan dan kelayakan ekonomi dari AEC melalui praktek bisnis yang bertanggungjawab di bidang pertanian, menghormati hak asasi manusia, jaminan kerja yang layak, dan jalan menuju komunitas bisnis ASEAN yang bebas korupsi.