Malaysia jadi laboratorium CSR di ASEAN
By Januar Riski, Gatra News
For source of article, please click here
Jakarta, GATRAnews - Menteri Tata Kelola dan Integritas pada Departemen Perdana Menteri Malaysia Senator Datuk Paul Low mengatakan Malaysia siap menjadi arena uji coba untuk Corporate Social Responsibility (CSR). Malaysia melalui Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) sedang mengembangkan rencana aksi nasional hak asasi manusia yang membutuhkan partisipasi perusahaan agar memastikan penerapannya.
"CSR jika diterapkan secara strategis dan holistic dapat membantu mengubah perusahaan dari entitas laba menjadi agen perubahan untuk pembangunan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," kata Ketua Jaringan CSR ASEAN, Yanti Triwadiantini melalui siaran persnya, Jumat (30/10).
Triwadiantini menyatakan agar selama forum berlangsung para delegasi yang mewakili pemangku kepentingan yang berbeda dapat mendiskusikan bagaimana dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan di ASEAN bagi bisnis untuk berperilaku secara bertanggung jawab dan etis.
Hal ini agar membantu memastikan Jaringan CSR ASEAN menjadi sebuah komunitas bisnis yang bertanggung jawab yang membantu membuat ASEAN menjadi tempat yang lebih baik bagi semua pihak.
Dalam kesempatan yang sama Cherian Mathews, Direktur Regional Oxfam Great Britain di Asia mengatakan tema CSR di ASEAN paling perlu dilakukan adalah pemberdayaan perempuan. "Memberdayakan perempuan adalah kunci untuk keadilan, pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan. Bahkan kita dapat meningkatkan hasil produksi yang dapat mengurangi jumlah warga kekurangan pangan antara 100-150 juta secara global, jika kita dapat menutup kesenjangan jender di bidang pertanian."
Forum Tanggung Jawab Bisnis ASEAN ini dihadiri oleh sekitar 250 delegasi dari berbagai negara dan lembaga di ASEAN. Forum ini adalah konferensi regional yang dirancang untuk mewadahi para pemangku kepentingan utama dari sektor publik, swasta dan masyarakat sipil untuk menghubungkan dan memajukan praktek bisnis yang bertanggung jawab dan kemitraan yang sejajar dengan dinamika Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community).
Selain menguatkan peran sektor swasta, forum ini juga membahas keberlanjutan dan kelayakan ekonomi dari AEC melalui praktek bisnis yang bertanggung jawab di bidang pertanian, menghormati hak asasi manusia, jaminan kerja yang layak, dan jalan menuju komunitas bisnis ASEAN yang bebas korupsi.